saat mentari menyapa tasbih semesta
Selasa, 13 Juli 2010
"Jangan Memilih Aku" [ Re-post FB Yusni Yanti]
"Jangan memilih...Aku bila Kau tak sanggup setia.."
wuaaah..siapapun pasti tak kan asing dengan sepenggal lirik lagu ini ("jangan memilih aku" song by Anang ft. Syahrani),terutama bagi penggemar pop indonesia (eeitss...bukan termasuk ana ya, cuma keseringan nyangkut ditelinga aja kesimpen otomatis di chip memory brain eh jadi hafal sendiri hehehe..), tapi ketika mencoba memahami maknanya secara mendalam,emmm...bagus juga..jangan pernah memilih baik itu sosok aku ataupun siapapun jika tak sanggup engkau setia.
Menjadi sebuah tantangan tersendiri tentunya bagi seorang pejuang pencari cinta sejati (duileee...) bahwa kesetiaan menjadi tonggak utama meraih sebuah cinta. Bukankah setia juga berarti istiqomah dalam mencintai, mencoba, berusaha sebisa mungkin menjaga sesuatu yang di cintainya.
Erghm...bukan bermaksud sok filosofis ataupun bersikap kritis, tapi ketika merenungi makna kata diatas lebih dalam maka siapapun orangnya pasti kan setuju kalau yang namanya cinta itu perlu atau bahkan harus berbingkai kesetiaan, entah itu cinta dalam wujud atau bentuk apapun. Setia menandakan ia berikrar diri untuk selalu tulus dan lurus, tak bebelok atau bengkok meski setitik atau secuil pahatan. Setia menjadi simbol abadi tersendiri bagi pemahaman cinta sejati, bahwa ia adalah bagian tak terpisahkan dari adanya sebuah kemurnian cinta.
Namun ketika kemurniaan cinta itu berlabuh pada tempat yang salah, maka cahaya kesetiaan menjadi gelap. Bukan apa-apa namun setidaknya cinta sejati juga harus di tempatkan pada porsi dan persemayamanyang tepat bukan.
Jangan salah memilih untuk pelabuhan sebuah cinta terakhir. Meski kau mencintai dan menyayangi seseorang, maka yakinkanlah pula pada hatimu bahwa Alloh SWT jualah yang senantiasa menjadi cinta sejatimu.